RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan
Pendidikan : SMK RISTEK
Nguntoronadi
Mata Pelajaran :
KIMIA
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok :
Peran Kimia dalam kehidupan
Alokasi Waktu :
2 × 45 menit
A.
KOMPETENSI INTI
KI 3 :
Memahami,
menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural,
dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam
ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
B.
KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami peran kimia dalam kehidupan
4. 1 Mengevaluasi berbagai peran kimia dalam kehidupan
C.
INDIKATOR
PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.1
Indikator : Siswa diharapkan dengan memiliki rasa ingin tahu
dan berperilaku kerjasama
serta pro-aktif sehingga
mampu menjelaskan peran kimia dalam kehidupan
4.1
Indikator :
Siswa trampil memilih
makanan dan minuman ringan yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya
D.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
1.
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta
didik akan dapat menganalisis dengan benar sesuai
permasalahannya mengenai zat-zat tambahan yang ada pada makanan dan minuman
ringan yang ada di sekitar kita.
2.
Melalui pengamatan berbagai benda-benda yang
dibawa oleh peserta didik, peserta didik dapat membedakan makanan
dan minuman ringan dengan zat-zat tambahan yang berbahaya dengan zat-zat tambahan yang tidak
berbahaya yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
E.
MATERI
KIMIA
a. Hakikat
ilmu kimia
Hakekat ilmu kimia
adalah bahwa benda itu bisa mengalami perubahan bentuk, maupun susunan
partikelnya menjadi bentuk yang lain sehingga terjadi deformasi, perubahan
letak susunan, ini mempengaruhi sifat-sifat yang berbeda dengan wujud yang
semula.
b. Peran kimia dalam kehidupan.
Dalam bidang pertanian, pangan,
kedokteran, industri ,
dan bidang lainnya
c. Zat – zat aditif
pada makanan
Bahan
aditif makanan dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok tertentu tergantung
kegunaanya, diantaranya:
1.
Penguat rasa
Kristal monosodium glutamat digunakan sebagai
penguat rasa
Monosodium Glutamat (MSG) sering digunakan sebagai penguat rasa makanan buatan dan juga untuk melezatkan makanan. Adapun penguat rasa alami diantaranya adalah bunga cengkeh, pala, merica, cabai, laos, kunyit,ketumbar. Contoh penguat rasa buatan adalah monosodium glutamat/vetsin, asam cuka, benzaldehida, amil asetat
Monosodium Glutamat (MSG) sering digunakan sebagai penguat rasa makanan buatan dan juga untuk melezatkan makanan. Adapun penguat rasa alami diantaranya adalah bunga cengkeh, pala, merica, cabai, laos, kunyit,ketumbar. Contoh penguat rasa buatan adalah monosodium glutamat/vetsin, asam cuka, benzaldehida, amil asetat
2. Pemanis
Zat pemanis buatan biasanya digunakan untuk membantu mempertajam rasa manis. Beberapa jenis pemanis buatan yang digunakan adalah sakarin, siklamat, dulsin, dan aspartam. Pemanis buatan ini juga dapat menurunkan risiko diabetes, namun siklamat, aspartam merupakan zat yang bersifat karsinogen.
Zat pemanis buatan biasanya digunakan untuk membantu mempertajam rasa manis. Beberapa jenis pemanis buatan yang digunakan adalah sakarin, siklamat, dulsin, dan aspartam. Pemanis buatan ini juga dapat menurunkan risiko diabetes, namun siklamat, aspartam merupakan zat yang bersifat karsinogen.
3. Pengawet
Bahan pengawet adalah zat kimia yang dapat menghambat kerusakan pada makanan, karena serangan bakteri, ragi, cendawan. Reaksi-reaksi kimia yang sering harus dikendalikan adalah reaksi oksidasi, pencoklatan (browning) dan reaksi enzimatis lainnya. Pengawetan makanan sangat menguntungkan produsen karena dapat menyimpan kelebihan bahan makanan yang ada dan dapat digunakan kembali saat musim paceklik tiba. Contoh bahan pengawet adalah natrium benzoat, natrium nitrat, asam sitrat, dan asam sorbat.
Bahan pengawet adalah zat kimia yang dapat menghambat kerusakan pada makanan, karena serangan bakteri, ragi, cendawan. Reaksi-reaksi kimia yang sering harus dikendalikan adalah reaksi oksidasi, pencoklatan (browning) dan reaksi enzimatis lainnya. Pengawetan makanan sangat menguntungkan produsen karena dapat menyimpan kelebihan bahan makanan yang ada dan dapat digunakan kembali saat musim paceklik tiba. Contoh bahan pengawet adalah natrium benzoat, natrium nitrat, asam sitrat, dan asam sorbat.
4.
Pewarna
Warna dapat memperbaiki dan memberikan daya tarik pada makanan. Penggunaan pewarna dalam bahan makanan dimulai pada akhir tahun 1800, yaitu pewarna tambahan berasal dari alam seperti kunyit, daun pandan, angkak, daun suji, coklat, wortel, dan karamel. Zatwarna sintetik ditemukan oleh William Henry Perkins tahun 1856, zat pewarna ini lebih stabil dan tersedia dari berbagai warna. Zat warna sintetis mulai digunakan sejak tahun 1956 dan saat ini ada kurang lebih 90% zat warna buatan digunakan untuk industri makanan. Salah satu contohnya adalah tartrazin, yaitu pewarna makanan buatan yang mempunyai banyak macam pilihan warna, diantaranya Tartrazin CI 19140.[2] Selain tartrazin ada pula pewarna buatan, seperti sunsetyellow FCF (jingga), karmoisin (Merah), brilliant blue FCF (biru).
Warna dapat memperbaiki dan memberikan daya tarik pada makanan. Penggunaan pewarna dalam bahan makanan dimulai pada akhir tahun 1800, yaitu pewarna tambahan berasal dari alam seperti kunyit, daun pandan, angkak, daun suji, coklat, wortel, dan karamel. Zatwarna sintetik ditemukan oleh William Henry Perkins tahun 1856, zat pewarna ini lebih stabil dan tersedia dari berbagai warna. Zat warna sintetis mulai digunakan sejak tahun 1956 dan saat ini ada kurang lebih 90% zat warna buatan digunakan untuk industri makanan. Salah satu contohnya adalah tartrazin, yaitu pewarna makanan buatan yang mempunyai banyak macam pilihan warna, diantaranya Tartrazin CI 19140.[2] Selain tartrazin ada pula pewarna buatan, seperti sunsetyellow FCF (jingga), karmoisin (Merah), brilliant blue FCF (biru).
F. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE
PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : Scientific
Model :
Discovery Learning
Model :
Observasi dan Diskusi
Proses
belajar siswa diawali dengan mempelajari sebuah masalah yang diberikan yang
menuntut mereka untuk menguasai pengetahuan dan ketrampilan tertentu agar dapat
memecahkan masalah tersebut
G. Kegiatan Pembelajaran
|
Kegiatan
|
Deskripsi
|
Alokasi
Waktu
|
|
Pendahuluan
|
a.
Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan memberi salam.
b.
Mempersiapkan
kelas agar lebih kondusif untuk memulai proses KBM (kerapian, kebersihan
ruang kelas, menyediakan media dan alat).
c. Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik.
d. Memotivasi siswa dengan
memberi informasi tentang “bahaya
mengkonsumsi zat tambahan pada makanan dan minuman ringan”
e. Menginformasikan kompetensi
dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
f.
Menyampaikan
cakupan materi secara garis besar.
|
15 menit
|
|
Kegiatan Inti
|
Pemberian stimulus terhadap
Peserta didik
·
Guru
merangsang Peserta didik dengan memberikan masalah tentang zat-zat tambahan
pada makanan dan minuman ringan yang sudah diketahui oleh peserta didik.
·
Peserta
didik membaca artikel dan berdiskusi secara kelompok tentang contoh
penggunaan zat-zat tambahan pada makanan dan minuman ringan contohnya bungkus
plastik/botol minuman dan makanan
·
Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
hasil bacaan yang dilakukan Peserta didik dari membaca artikel
·
Peserta
didik membaca berbagai informasi
tentang peranan ilmu kimia dari berbagai media cetak (mengamati)
Identifikasi masalah
Peserta didik mengkaji dari berbagai
sumber untuk menjawab pertanyaan dikaitkan dengan sifat dan
penggolongan zat-zat tambahan pada makanan dan minuman ringan dan kegunaannya
dalam kehidupan.
· Guru
meminta kepada Peserta didik untuk mengelompokkan zat-zat tambahan pada
makanan dan minuman ringan ( menanya ).
Pengumpulan data
·
Peserta didik
mendiskusikan hasil kajian dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan
yang berkaitan dengan struktur, tata nama, sifat, penggolongan dan
kegunaan zat-zat tambahan pada makanan dan minuman ringan
·
Guru meminta Peserta didik
untuk mempresentasikan tentang zat-zat tambahan pada makanan dan minuman
ringan dalam kehidupan dengan tata bahasa yang benar dan memanfaatkan
teknologi informasi.
· Peserta
didik menentukan sumber data akurat yang ada di lingkungannya berkaitan
dengan zat-zat tambahan pada makanan dan minuman ringan.
· Peserta
didik mengumpulkan data dari berbagai sumber (media cetak dan elektronik)
tentang zat-zat tambahan pada makanan dan minuman ringan. (menalar )
Pembuktian (mencoba)
· Peserta
didik melakukan pengamatan berbagai benda-benda dalam kehidupan sehari-hari
yang dibawa oleh peserta didik, untuk mengetahui sifat dan penggolongan zat-zat tambahan pada makanan dan minuman
ringan
· Peserta
didik mencari hubungan zat-zat tambahan pada makanan dan minuman ringan dalam
kehidupan sehari-hari.
· Peserta
didik menganalisis hasil temuannya berkaitan dengan kegunaan zat-zat tambahan
pada makanan dan minuman ringan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengkomunikasikan
· Mempresentasikan
berbagai benda-benda zat-zat tambahan pada makanan dan minuman ringan dalam
kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil temuannya di lapangan.
· Menyampaikan
hasil temuan tentang kegunaan zat-zat
tambahan pada makanan dan minuman ringan dalam bentuk lisan, tulisan, gambar
atau media lainnya.
Menarik kesimpulan/generalisasi
· Peserta
didik bersama guru menyimpulkan tentang penggolongan zat-zat tambahan pada makanan
dan minuman ringan dengan kegunaan zat-zat tambahan pada makanan dan minuman
ringan dalam kehidupan sehari hari
|
60 menit
|
|
Penutup
|
a.
Peserta didik diminta menyimpulkan tentang zat-zat tambahan pada makanan dan minuman
ringan dengan kegunaan zat-zat tambahan pada makanan dan minuman ringan dalam
kehidupan sehari hari
b.
Guru menyampaikan manfaat dan
nilai-nilai yang bisa diambil dari materi tersebut bagi kehidupan
sehari-hari.
c.
Menutup pembelajaran dengan
salam.
|
15 menit
|
H.
Penilaian
pembelajaran, remedial dan pengayaan
Penilaian Pembelajaran
1. Pengetahuan
Ø Penugasan : Mengerjakan latihan soal-soal mengenai peran kimia
dalam kehidupan sehari-hari
2. Ketrampilan
Ø Proyek : Mencari informasi zat-zat tambahan
alami yang aman untuk dikonsumdi serta mengamati berbagai bahan
disekitar dibuat penyajian data dalam
bentuk tabel
yang merupakan hasil observasi.
Ketrampilan:
|
No
|
Aspek yang dinilai
|
Teknik Penilaian
|
Waktu Penilaian
|
|
1
|
Pengetahuan
a.
Mendiskripsikan data dalam bentuk tabel data observasi yang sesuai dengan informasi yang ingin
dikomunikasikan.
|
Tes autentik
|
Penyelesaian tugas individu dan kelompok
|
|
2
|
Keterampilan
a.
Menyajikan data nyata dalam bentuk tabel
data observasi yang sesuai
dengan informasi yang ingin dikomunikasikan.
|
Portofolio
|
Penyelesaian tugas (baik
individu maupun kelompok) dan saat diskusi
|
|
NO
|
Aspek
yang dinilai
|
Rubrik
Penilaian
|
Skor
|
|
1
|
Siswa
dapat menyajikan data observasi tentang makanan dan minuma secara lengkap
|
1.
Siswa dapat menyajikan hasil
observasi sejumlah 2 sampai 4 macam
2.
Siswa dapat menyajikan hasil
observasi sejumlah 5 sampai 7 macam
3.
Siswa dapat menyajikan hasil
observasi sejumlah 8 sampai 10 macam
|
75
80
90
|
Remedial Teaching dan Pengayaan
Remedial
Teaching dilakukan pada siswa yang mana belum mencapai KKM dengan pembelajaran
ulang pada bahasan yang belum tercapai.
Pengayaan
dilakukan pada siswa yang sudah mencapai KKM dengan melakukan menggali
informasi kembali tentang zat-zat tambahan pada makanan dan minuman ringan
secara mandiri untuk memperoleh wawasan yang lebih luas.
I.
Alat / Media / Sumber
Pembelajaran
1.
Bungkus makanan/minuman, kaleng
makanan/minuman, dll
2.
Worksheet
atau lembar kerja (siswa)
3.
Bahan tayang
4.
Lembar penilaian
5.
Laptop dan LCD
Mengetahui, Wonogiri, Juli 2016
Kepala Sekolah Guru
Mata Pelajaran,
Sugeng Riyoto, S.Pd Dwi Maryanti, S.Pd
LAMPIRAN 1 :
- Mengamati
Masing-
masing siswa mengamati dan mencatat komposisi bahan yang dibawanya dari lingkungan rumah masing-masing (Bungkus makanan
ringan/minuman, bungkus permen,dll)
- Menanya
Membuat pertanyaan mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan zat-zat tambahan yang ada pada bungkus makanan atau
bungkus minuman tersebut
- Mengeksplorasi
Menentukan zat-zat yang terdapat pada berbagai bahan.
- Mengasosiasi
Menganalisis dan membuat kategori zat-zat
tambahan yang aman dikonsumsi dengan zat-zat tambahan yang berbahaya bagi
kehidupan manusia,
kemudian membuat kesimpulan mengenai zat-zat tersebut dalam tabel.
- Mengkomunikasikan
Menyampaikan zat-zat tambahan
yang aman dikonsumsi dengan zat-zat tambahan yang berbahaya tabel.
MATERI
Hakikat Ilmu Kimia
Nama
ilmu kimia berasal dari bahasa Arab, yaitu al-kimia yang artinya perubahan materi, oleh ilmuwan
Arab Jabir ibn Hayyan (tahun
700-778). Ini berarti, ilmu kimia secara singkat dapat diartikan sebagai ilmu
yang mempelajari rekayasa materi, yaitu mengubah materi menjadi materi lain.
Secara lengkapnya, ilmu kimia adalah ilmu mempelajari tentang susunan,
struktur, sifat, perubahan serta energi yang menyertai perubahan suatu zat atau
materi. Zat atau materi itu sendiri adalah segala sesuatu yang menempati ruang
dan mempunyai massa.
Susunan
materi mencakup komponen-komponen pembentuk materi dan perbandingan tiap
komponen tersebut. Struktur materi mencakup struktur partikel-partikel penyusun
suatu materi atau menggambarkan bagaimana atom-atom penyusun materi tersebut
saling berikatan. Sifat materi mencakup sifat fisis (wujud dan penampilan) dan
sifat kimia. Sifat suatu materi dipengaruhi oleh : susunan dan struktur dari
materi tersebut. Perubahan materi meliputi perubahan fisis/fisika (wujud)
dan perubahan kimia (menghasilkan zat baru). Energi yang menyertai perubahan
materi menyangkut banyaknya energi yang
menyertai sejumlah materi dan asal-usul energi itu.
Berfikir
radikal merupakan awal lahirnya kimia. Dahulu, ilmuwan menganggap secara
radikal atau bebas tentang definisi atom dan model atom. Pikiran radikal
diperoleh dari dari kemauan dan kemampuan suatu otak untuk memikirkan sesuatu
yang abstrak ataupun empriris. Cara berpikir radikal ini, mempunyai manfaat
yang besar dalam perkembangan dunia kimia. Salah satu mendorong ilmuwan untuk
melakukan perenungan berpikir untuk menemukan kelanjutan dari pikiran
radikalnya. Banyak sekali muncul teori-teori tentang atom yang yang diawali
oleh berfikir yang pokok atau fundamental dari fenomena dasar mengenai penyusun
suatu materi.
Hakekat
ilmu kimia adalah bahwa benda itu bisa mengalami perubahan bentuk, maupun
susunan partikelnya menjadi bentuk yang lain sehingga terjadi deformasi,
perubahan letak susunan, ini mempengaruhi sifat-sifat yang berbeda dengan wujud
yang semula.
Fakta
yang terdapat di alam mempunyai banyak hubungan dengan ilmu kimia. Dari ciri
pemikiran filsafat yang telah dipelajari mempunyai arti besar dalam menumbuhkan
sikap kritis terhadap suatu fakta. Sikap kritis ini merangsang otak untuk
mengajukan berbagi pertanyaan terhadap fenomena yang ada. Sebagai contoh ;
fakta kimia yaitu larutan elektrolit dan non-elektrolit. Dari sikap kritis
muncul pertanyaan ; apa yang menyebabkan larutan elektrolit dapat menghantarkan
arus listrik dan apa yang menyebabkan larutan non-elektrolit tidak dapat
menghantarkan arus listrik, bagaimana ciri-ciri larutan elektrolit dan
non-elektrolit, dan lain-lain.
Ilmu kimia diperlukan dan terlibat dalam
kegiatan industri dan perdagangan, kesehatan, dan berbagai bidang lain.
Kedepan, Ilmu Kimia sangat berperan dalam penemuan dan pengembangan material
dan sumber energi baru yang lebih bermanfaat, bernilai ekonomis tinggi, dan
lebih ramah lingkungan.
Perananilmukimiadalamkehidupansehari–hari
:
1. Di bidang pertanian
Ambil contoh ketika tumbuhan membutuhkan air sertatanah yang
subur.Namun dibidang pertanian modern, telah menggunakan pupuk dan pestisida.
Manfaat pupuk untuk tumbuhan ialah merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun serat meningkatkan mutu dan jumlah hasil yang baik karena pupuk adalah senyawa kimia a narganik yang dijumpai di
alamatau dibuat manusia yang memiliki nilai hara langsung atau tidak langsung bagi tanaman.
Penggunaanpestisidadapatmemusnahkanhama-hama, dan meningkatkan produksi tumbuhan dengan cepat namun dapat membahayakan bagi kesehatan manusia.
2.
Di bidang kedokteran
Di
bidang ini banyak dijumpai manfaatnya, seperti obat-obatan yang membantu penyembuhan pasien, karena obat adalah hasil dari penelitian dibidang kimia farmasi
3.
Di bidang pangan
Adanya komposisi pada makanan, yang bermanfaat bagi manusia penggunaan mikroorganisme/bakteripada makanan, contoh pembuatan kecap, tempe, dan yoghurt.
4.
Di bidang industri/pabrik
Penerapan ilmu Kimia di bidang industri, ilmu Kimia seringkali sangat dibutuhkan.Mesin-mesin di industri membutuhkan logam yang baik dengan sifat tertentu yang sesuai dengan kondisi dan bahan-bahan yang
digunakan.Seperti semen, kayu, cat, beton, dsb dihasilkan melalui riset yang berdasarkan ilmu Kimia. Kain sintetis yang Anda gunakan juga merupakan hasil penerapan ilmu Kimia.
5.
Di bidang Hukum
Manfaat
di bidang hukum yaitu ketika terjadi kejahatan-kejahatanataupun pembunuhan, dengan begitu dibutuhkan sample hasil tes DNA,
yang menggunakan ilmu kimia.
ZAT – ZAT ADITIF PADA
MAKANAN
Bahan aditif makanan dapat digolongkan menjadi
beberapa kelompok tertentu tergantung kegunaanya, diantaranya:
1. Penguat rasa
Kristal monosodium
glutamat digunakan sebagai penguat rasa
Monosodium Glutamat (MSG) sering digunakan sebagai penguat rasa makanan buatan dan juga untuk melezatkan makanan. Adapun penguat rasa alami diantaranya adalah bunga cengkeh, pala, merica, cabai, laos, kunyit,ketumbar. Contoh penguat rasa buatan adalah monosodium glutamat/vetsin, asam cuka, benzaldehida, amil asetat
Monosodium Glutamat (MSG) sering digunakan sebagai penguat rasa makanan buatan dan juga untuk melezatkan makanan. Adapun penguat rasa alami diantaranya adalah bunga cengkeh, pala, merica, cabai, laos, kunyit,ketumbar. Contoh penguat rasa buatan adalah monosodium glutamat/vetsin, asam cuka, benzaldehida, amil asetat
2.
Pemanis
Zat pemanis buatan biasanya digunakan untuk membantu mempertajam rasa manis. Beberapa jenis pemanis buatan yang digunakan adalah sakarin, siklamat, dulsin, dan aspartam. Pemanis buatan ini juga dapat menurunkan risiko diabetes, namun siklamat, aspartam merupakan zat yang bersifat karsinogen.
Zat pemanis buatan biasanya digunakan untuk membantu mempertajam rasa manis. Beberapa jenis pemanis buatan yang digunakan adalah sakarin, siklamat, dulsin, dan aspartam. Pemanis buatan ini juga dapat menurunkan risiko diabetes, namun siklamat, aspartam merupakan zat yang bersifat karsinogen.
3.
Pengawet
Bahan pengawet adalah zat kimia yang dapat menghambat kerusakan pada makanan, karena serangan bakteri, ragi, cendawan. Reaksi-reaksi kimia yang sering harus dikendalikan adalah reaksi oksidasi, pencoklatan (browning) dan reaksi enzimatis lainnya. Pengawetan makanan sangat menguntungkan produsen karena dapat menyimpan kelebihan bahan makanan yang ada dan dapat digunakan kembali saat musim paceklik tiba. Contoh bahan pengawet adalah natrium benzoat, natrium nitrat, asam sitrat, dan asam sorbat.
Bahan pengawet adalah zat kimia yang dapat menghambat kerusakan pada makanan, karena serangan bakteri, ragi, cendawan. Reaksi-reaksi kimia yang sering harus dikendalikan adalah reaksi oksidasi, pencoklatan (browning) dan reaksi enzimatis lainnya. Pengawetan makanan sangat menguntungkan produsen karena dapat menyimpan kelebihan bahan makanan yang ada dan dapat digunakan kembali saat musim paceklik tiba. Contoh bahan pengawet adalah natrium benzoat, natrium nitrat, asam sitrat, dan asam sorbat.
4. Pewarna
Warna dapat memperbaiki dan memberikan daya tarik pada makanan. Penggunaan pewarna dalam bahan makanan dimulai pada akhir tahun 1800, yaitu pewarna tambahan berasal dari alam seperti kunyit, daun pandan, angkak, daun suji, coklat, wortel, dan karamel. Zatwarna sintetik ditemukan oleh William Henry Perkins tahun 1856, zat pewarna ini lebih stabil dan tersedia dari berbagai warna. Zat warna sintetis mulai digunakan sejak tahun 1956 dan saat ini ada kurang lebih 90% zat warna buatan digunakan untuk industri makanan. Salah satu contohnya adalah tartrazin, yaitu pewarna makanan buatan yang mempunyai banyak macam pilihan warna, diantaranya Tartrazin CI 19140.[2] Selain tartrazin ada pula pewarna buatan, seperti sunsetyellow FCF (jingga), karmoisin (Merah), brilliant blue FCF (biru).
Warna dapat memperbaiki dan memberikan daya tarik pada makanan. Penggunaan pewarna dalam bahan makanan dimulai pada akhir tahun 1800, yaitu pewarna tambahan berasal dari alam seperti kunyit, daun pandan, angkak, daun suji, coklat, wortel, dan karamel. Zatwarna sintetik ditemukan oleh William Henry Perkins tahun 1856, zat pewarna ini lebih stabil dan tersedia dari berbagai warna. Zat warna sintetis mulai digunakan sejak tahun 1956 dan saat ini ada kurang lebih 90% zat warna buatan digunakan untuk industri makanan. Salah satu contohnya adalah tartrazin, yaitu pewarna makanan buatan yang mempunyai banyak macam pilihan warna, diantaranya Tartrazin CI 19140.[2] Selain tartrazin ada pula pewarna buatan, seperti sunsetyellow FCF (jingga), karmoisin (Merah), brilliant blue FCF (biru).
|
Anggota Kelompok
:
|
(LKS )
Satuan
Pendidikan : SMK
Kelas/
Semester : X / 1
Mata
Pelajaran : KIMIA
Topik : Konsep Peran
Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari
Waktu : 2 x 45 menit
Tanggal
Pelaksanaan :
J.
Petunjuk :
Diskusikan
dengan teman dalam kelompokmu !
II.
Langkah
Kerja
a.
Carilah beberapa pembungkus makanan atau minuman
b.
Amati komposisi yang tercantum pada
pembungkus makanan atau minuman.
c.
Berdasarkan informasi dari artikel
yang dimiliki, kelompokkan zat-zat aditif yang ada pada pembungkus tersebut
sesuai dengan pemanis, pengawet dan penguat rasa.
d.
Dari zat-zat aditif yang sudah
dikelompokkan dan data dari artikel, diskusikan peranan ilmu kimia dalam
kehidupan sehari-hari.
III.
Hasil
Pengamatan
|
NO
|
NAMA PRODUK
|
KOMPOSISI BAHAN
|
KANDUNGAN ZAT KIMIA
YANG TERKANDUNG
|
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
|
|
|
Pertanyaan
:
1.
Berdasarkan data yang kalian ambil kelompokkan mana zat aditif pemanis,
pengawet, dan penguat rasa !
2.
Apa produk yang paling banyak mengandung zat aditif ?
3.
Adakah zat-zat yang terkandung dalam
makanan/minuman berbahaya bagi tubuh kita ?
No comments:
Post a Comment